6 Bahasa Pemrograman Android yang Perlu Kalian Ketahui
Pertumbuhan aplikasi Android semakin pesat dengan lebih dari 2,5 juta aplikasi terdaftar di Google Store. Pekerjaan sebagai Android Developer menjadi semakin diminati. Berdasarkan data dari U.S Bureau of Labor Statistics, proyeksi pertumbuhan App Developer akan meningkat dalam lima tahun mendatang. Peluang di industri ini menjanjikan sehingga banyak orang tertarik untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri.
Membuat aplikasi Android adalah hal yang seru sekaligus menantang. Namun, selain keterampilan coding, diperlukan pemahaman mendalam tentang bahasa pemrograman Android dan desainnya. Menurut laman resmi Google Developer, pemrograman di Android lebih beragam dan membutuhkan fleksibilitas dalam pengaturan kode karena variasi ukuran layar gadget.
Jika kalian ingin mencoba membuat aplikasi Android sendiri, berikut ini beberapa bahasa pemrograman Android yang wajib kalian pahami dan dalami sebelum memulai:
1. Java
Java adalah bahasa pemrograman dasar dalam pembuatan aplikasi Android. Dilansir dari laman resmi Oracle, Java berbasis object-oriented programming (OOP) yang memungkinkan kode digunakan kembali di aplikasi lain. Sebagai developer, kalian harus memperhatikan kode dan jenis data di aplikasi, serta alokasi memori. Java memiliki sistem memory management yang menghapus program lama secara otomatis.
2. XML
XML (Extensible Markup Language) merupakan salah satu elemen terpenting dalam pemrograman Android. Merujuk dari laman W3C, XML digunakan untuk mendefinisikan berbagai macam data, khususnya layout, dan menangani hal-hal terkait User Interface.
3. Android SDK
Android SDK (Software Development Kit) dikembangkan oleh Google khusus untuk Android. Berdasarkan data dari laman Android Developer, Android SDK membantu dalam mewujudkan aplikasi dengan tools yang relatif mudah dipahami dan digunakan.
4. Android Studio
Android Studio adalah Integrated Development Environment (IDE) resmi untuk pengembangan aplikasi Android. Menurut laman resmi JetBrains, keunggulan Android Studio meliputi sistem build berbasis Gradle yang fleksibel, iterasi kode cepat, emulator kaya fitur, serta dukungan untuk semua perangkat Android. Fitur-fitur lain termasuk integrasi GitHub dan dukungan bawaan untuk Google Cloud Platform.
5. API
API (Application Programming Interface) adalah kumpulan aturan yang memungkinkan program untuk berkomunikasi satu sama lain. Dilansir dari laman IBM Developer, API berfungsi sebagai penghubung antara frontend dan backend, memungkinkan interaksi antara user dan server.
6. SQLite
SQLite adalah database relasional open-source yang digunakan untuk operasi database pada perangkat Android. Menurut laman SQLite, SQLite memungkinkan penyimpanan, manipulasi, dan pengambilan data dari database lokal.
Selain memahami bahasa pemrograman Android di atas, ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui sebelum membuat aplikasi Android:
Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membuat Aplikasi Android
UI/UX Design
Pembuatan aplikasi tidak hanya tentang pemrograman tetapi juga desain. Berdasarkan laman resmi Nielsen Norman Group, UI/UX Designer bertugas menyusun user-flow aplikasi, melakukan research, dan membuat desain user interface yang estetik serta interaktif.
Ide yang One of A Kind
Persaingan di dunia digital sangat sengit. Sebelum membuat aplikasi, luangkan waktu untuk berpikir, membuat wireframe, menentukan target user, dan mengumpulkan feedback. Menurut laman resmi Harvard Business Review, ide yang unik dan inovatif memiliki peluang lebih besar untuk sukses di pasar.